Preloader Logo

Persiapan Benih

Cover Wiki

Maksud dan Tujuan


Persiapan benih merupakan salah satu upaya yang penting untuk dilakukan guna mendukung produksi suatu jenis tanaman. Proses persiapan benih bertujuan untuk memastikan ketersediaan, kelayakan, dan pemilihan benih bermutu sehingga akan mendukung proses budidaya suatu tanaman untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dalam menentukan benih yang baik, berikut beberapa kriteria yang dapat dijadikan acuan sebelum proses budidaya dimulai:

Tabel 1. Kriteria Benih Baik

No

Variabel

Standar

1

Mutu Fisik Benih

Kebersihan Benih

: Harus Bersih/Tidak berjamur

Status Bernas

: Bernas/Tidak Kopong

Warna

: Cerah

Ukuran

: Seragam

Kadar Air

: <15%

2

Mutu Genetik Benih

Sumber Benih

: Keturunan Pertama

Viabilitas

: >90%

Vigor

: Tinggi

Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit

: Baik

Definisi


Benih adalah bagian tanaman yang digunakan untuk perbanyakan atau perkembangbiakan berupa biji atau bagian tanaman lainnya. Sedangkan biji adalah hasil pembuahan pada tanaman berbunga. Adapun tumbuhan muda yang merupakan calon tanaman yang dihasilkan dari benih disebut bibit.

Benih Bunga Matahari dan labu

Untuk dapat memberikan pertumbuhan yang optimal pada tanaman, maka proses pemeliharaan bibit sebelum dilakukan transplanting perlu diperhatikan dengan baik. Berikut cakupan persiapan benih untuk menghasilkan pertumbuhan yang maksimal.

Bibit Cabai pada Tray Semai

Ragam Jenis


Persiapan benih merupakan aspek penting dari produksi tanaman, karena secara signifikan dapat mempengaruhi tingkat perkecambahan dan kinerja tanaman secara keseluruhan. Ada beberapa jenis metode penyiapan benih yang dapat digunakan, tergantung dari jenis benih dan tujuan penggunaan. Berikut adalah beberapa jenis persiapan benih yang paling umum secara lebih rinci.

  • Pembersihan (cleaning): Langkah pertama dalam penyiapan benih dan melibatkan pembuangan kotoran, sekam, atau bahan lain yang tidak diinginkan dari benih. Ini dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin. Pembersihan manual bisa memakan waktu, tetapi ini adalah cara yang efektif untuk menghilangkan kotoran yang lebih besar, seperti batu atau bahan tanaman, dari benih. Mesin, seperti pembersih saringan udara atau pemisah gravitasi, dapat menghilangkan kotoran yang lebih kecil, seperti debu dan sekam, dari benih.

Proses pembersihan benih secara manual

  • Pengeringan (drying): Benih harus dikeringkan sampai tingkat kadar air yang aman sebelum disimpan atau ditanam. Ini membantu mencegah pertumbuhan jamur dan mempertahankan viabilitas benih. Proses pengeringan dapat berbeda-beda tergantung jenis benih dan peralatan yang tersedia. Benih dapat dikeringkan menggunakan pengeringan udara alami, yang melibatkan penyebaran benih dalam lapisan tipis dan membiarkannya mengering secara alami di bawah sinar matahari atau angin. Sebagai alternatif, benih dapat dikeringkan dengan menggunakan alat pengering mekanis, seperti pengering atau dehumidifier. Waktu dan suhu pengeringan harus dipantau dengan hati-hati untuk menghindari panas berlebih dan kerusakan pada benih.

  • Skarifikasi: Beberapa benih memiliki kulit benih yang keras yang dapat menghalangi masuknya air dan udara, sehingga benih sulit berkecambah. Skarifikasi melibatkan penghancuran atau penggarukan kulit biji untuk memungkinkan kelembapan masuk, yang dapat meningkatkan tingkat perkecambahan. Skarifikasi dapat dilakukan secara mekanis, seperti dengan menggosokkan benih pada permukaan yang kasar, atau secara kimiawi, menggunakan asam atau enzim untuk melunakkan kulit benih.

Gambar 5. Proses skarifikasi benih

  • Stratifikasi: Ini adalah proses memasukkan benih ke kondisi dingin atau lembab untuk mensimulasikan kondisi perkecambahan. Ini dapat membantu mematahkan dormansi benih dan meningkatkan tingkat perkecambahan. Stratifikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menyimpan benih di tempat yang sejuk dan lembab, atau menempatkan benih di lemari es atau freezer dalam jangka waktu tertentu.

  • Perendaman (soaking): Merendam benih dalam air dapat membantu melembutkan kulit benih dan meningkatkan tingkat perkecambahan. Lama waktu perendaman tergantung pada jenis benih dan ketebalan kulit benih. Perendaman dapat dilakukan dalam berbagai larutan, seperti air atau hidrogen peroksida encer.

Perendaman benih

  • Priming: Ini melibatkan perendaman benih dalam larutan yang mendorong perkecambahan, yang dapat meningkatkan tingkat perkecambahan dan kekuatan bibit. Larutan cat dasar dapat mengandung berbagai zat, seperti hormon tumbuhan, nutrisi, atau osmoprotektan. Priming dapat dilakukan dengan merendam benih dalam larutan selama jangka waktu tertentu, kemudian mengeringkannya hingga kadar air semula sebelum disimpan atau ditanam.

  • Pelapisan (coating): Beberapa benih dilapisi dengan bahan untuk membantu melindunginya dari hama atau penyakit, atau agar lebih mudah ditangani. Pelapis dapat berupa berbagai bahan, seperti fungisida, insektisida, atau polimer. Pelapisan benih dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti menyemprot atau mencelupkan benih ke dalam larutan pelapis.

Pelapisan benih

  • Pra-perkecambahan: Proses ini melibatkan dengan menempatkan benih di lingkungan yang terkendali sebelum penanaman. Ini dapat membantu memastikan pertumbuhan yang lebih seragam dan meningkatkan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.