Preloader Logo

Irigasi

Cover Wiki

Maksud dan Tujuan


Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kegiatan budi daya. Selama hidupnya tanaman tidak bisa hidup tanpa air, bahkan kondisi kekurangan air akan sangat berpengaruh pada proses fisiologis tanaman yang pada akhirnya juga akan berdampak terhadap pertumbuhannya. Kondisi tanah ideal untuk mendukung pertumbuhan tanaman adalah kapasitas lapang, namun terkadang kondisi lingkungan yang dinamis (terutama cuaca panas dan curah hujan rendah) menyebabkan tanah berada dibawah kapasitas lapang, oleh karena itu dilakukan tindakan Irigasi. Tujuan utama dari irigasi adalah untuk meningkatkan kadar lengas tanah apabila kondisinya berada di bawah kapasitas lapang.

Irigasi Permukaan Pada Pertanaman Budidaya

Definisi


Kapasitas lapang merupakan kadar air yang dapat disimpan oleh suatu tanah dalam keadaan masih dipengaruhi gaya gravitasi bumi. Apabila tanah dengan kapasitas lapang diberi tambahan air maka air tersebut akan terjatuh karena tertarik gaya gravitasi bumi, hal ini disebabkan karena sudah melebihi batas kemampuan penyimpanan air bagi tanah.

Irigasi adalah upaya rekayasa teknis untuk penyediaan dan pengaturan air dalam menunjang proses produksi pertanian, dari sumber air ke daerah yang memerlukan serta mendistribusikan secara teknis dan sistematis.

Ragam Jenis


Tabel. Jenis-jenis irigasi

No

Jenis Irigasi

Deskripsi

1

Irigasi Permukaan / Irigasi Alur (Furrow)

Irigasi ini merupakan salah satu teknik irigasi paling tua. Prinsip kerja dari teknik irigasi ini adalah pemanfaatan gaya tarik gravitasi untuk mengalirkan air dari sumbernya, biasanya sungai, menggunakan bangunan berupa bendungan atau pengambilan bebas ke tempat yang membutuhkan. Air kemudian dialirkan dan didistribusikan ke dalam lahan melalui jaringan saluran terbuka (alur). Karena memanfaatkan gaya gravitasi maka teknik irigasi ini juga sering disebut sebagai teknik irigasi gravitasi.

2

Irigasi Bawah Permukaan

Irigasi ini menerapkan sistem pengairan bawah pada lapisan tanah untuk meresapkan air ke dalam tanah di daerah perakaran tanaman sehingga dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Irigasi jenis ini menyasar bagian akar dengan memberinya asupan nutrisi sehingga dapat disalurkan ke bagian lain tumbuhan dan dapat memaksimalkan fungsi akar menopang tanaman.

3

Irigasi Pancaran

Irigasi pancaran adalah irigasi yang dilakukan dengan cara meniru air hujan dimana penyiramannya dilakukan dengan cara pengaliran air lewat pipa dengan tekanan (4 –6 Atm) sehingga dapat membasahi areal yang cukup luas. Pemberian air dengan cara ini dapat menghemat dalam segi pengelolaan tanah karena dengan pengairan ini tidak diperlukan permukaan tanah yang rata, juga dengan pengairan ini dapat mengurangi kehilangan air disaluran karena air dikirim melalui saluran tertutup.

4

Irigasi Pompa Air

Irigasi ini memanfaatkan tenaga mesin pompa untuk mengalirkan air dari sumber air yang biasanya elevasinya lebih rendah dibanding elevasi lahan. Sumber air bisa berupa saluran irigasi teknis, sungai, atau sumur.

5

Irigasi Ember/ Timba

Irigasi jenis ini dilakukan dengan tenaga manusia, para petani mengairi lahannya dengan menggunakan ember atau timba. Mereka mengangkut air dari sumber air dengan ember atau timba kemudian menyiramnya secara manual pada lahan pertanian yang mereka tanami. Jenis irigasi ini kurang efektif karena memakan banyak tenaga serta menghabiskan waktu yang lama, namun pada praktiknya masih sering dilakukan terutama di lahan yang tidak terlalu luas dan ketersediaan modal dan sarana irigasi yang terbatas.

6

Irigasi Tetes

Irigasi tetesan adalah irigasi yang prinsipnya mirip dengan irigasi pancaran/siraman tetapi pipa tersiernya dibuat melalui jalur tanamandengan tekanan yang lebih kecil sehingga air menetes di area yang diinginkan. Penerapan teknik irigasi ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi.