Preloader Logo

Teknik Pembuatan Rorak Pada Tanaman Kopi

Cover Article

Tanaman kopi membutuhkan unsur hara dan juga air yang cukup untuk meningkatkan produktivitasnya. Akan tetapi, perubahan iklim yang tidak menentu menyulitkan tanaman kakao untuk mendapatkan air sehingga menghambat pertumbuhan tanaman dan menyebabkan daun-daun kopi layu. Rantai, akar, dan bakal buah juga mengering sehingga menurunkan produksi kopi. Untuk itu, pembuatan rorak menjadi penting dilakukan.  

Pembuatan rorak pada tanaman kopi bertujuan untuk menampung dan meresapkan air aliran permukaan ke dalam tanah dan memperlambat laju aliran permukaan. Pembuatan rorak juga bertujuan untuk mencegah eros dan mengkonservasi lahan tanaman kopi. Banyaknya bahan organik yang dimasukkan ke dalam tanah menjadikan tanah memiliki kelembaban tanah yang baik dan saat hujan, air akan diserap dan tertahan di bagian bahan organik. Dengan begitu, ketersediaan air di sekitar akar tanaman menjadi lebih terjamin.  

Cara Membuat Rorak

  1. Siapkan alat berupa cangkul, meteran, dan galah (gancu)

  2. Setelah alat siap, lakukan pembersihan lahan dan semak belukar di area yang akan dijadikan lokasi rorak.  

  3. Pada lahan yang kering, biat rorak sebanyak 30 unit per hektar dengan ukuran rorak 120 x 40 x 40 cm. Untuk jarak rorak dengan tanaman kopi sekitar 75 sampai 100 cm dari batang pokok. Sesuaikan jarak rorak dengan pertumbuhan tanaman kopi di lahan dengan mempertimbangkan lebar teras yang tersedia di areal pertanaman.  

  4. Jarak vertikal rorak pertama dan juga rorak kedua sekitar 10 sampai 15 m pada lahan yang landai dan agak miring. Lalu, bisa berjarak 3 sampai 5 meter untuk lereng yang miring.  

Setelah rorak dibuat, lakukan pemanfaatan kompos bahan organik dengan langkah-langkah berikut:

  1. Isian Bahan Organik Rorak

    Rorak dapat diisi dengan bahan organik hingga mencapai kedalaman dua per tiga (2/3) dari kedalaman rorak itu sendiri. Bahan yang digunakan dapat berupa kompos yang telah matang mengandung nutrisi, dan bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.

  2. Setelah rorak diisi dengan bahan organik, langkah selanjutnya adalah menutupinya dengan tanah atau plastik sungkup bening. Tindakan ini bertujuan untuk menjaga kelembapan dan memberikan kondisi optimal bagi dekomposisi bahan organik di dalam rorak. 

  3. Pembuatan Rorak Baru

    Ketika rorak pertama telah terisi penuh dengan bahan organik, langkah selanjutnya adalah membuat rorak baru di sisi lain tanaman kopi. Hal ini memungkinkan kelanjutan penggunaan sistem ini seiring berjalannya waktu.

  4. Pemanfaatan Kompos dari Rorak

    Kompos yang dihasilkan dari rorak dapat dimanfaatkan dengan cara menaburkannya di sekitar piringan tanaman kopi. Penaburan ini dilakukan pada jarak sekitar 1 meter dari pokok tanaman yang dipertahankan, dan area tersebut dijaga agar bebas dari gulma. 

    Untuk proses pengomposan yang lebih efektif dengan hasil yang baik, dapat ditambahkan pengurai atau dekomposer sesuai dosis. Siramkan larutan dekomposer pada bahan organik yang telah dimasukkan ke dalam rorak. Setelah itu, tutup rorak menggunakan plastik di dalam tanah setebal 5 sampai 10 cm. Hasil kompos dapat dipanen setelah 4 sampai 6 minggu. Pastikan hasil kompos sudah matang sebelum digunakan sebagai pupuk organik untuk menghindari persebaran penyakit. 

    Referensi:

    Khasanah, U., Adileksana, C., Pratama., A.B., (2022). Modul Pembelajaran Teknik Budidaya Kopi.  
    Edufarmers International: Jakarta.