Preloader Logo

Penyiraman Benih

Cover Wiki

Maksud dan Tujuan


Bibit tanaman yang sedang dalam fase penyemaian perlu dilakukan aktivitas penyiraman agar kebutuhan air tanaman dapat terpenuhi secara cukup. Bibit yang mengalami kelebihan air akan berdampak buruk pada performa bibit, hal ini dikarenakan akar mengalami fase anaerobik dan potensi jamur untuk berkembang menjadi lebih tinggi.

Penyiraman pada bibit tanaman di fase penyemaian

Definisi


Penyiraman bibit merupakan aktivitas pemberian air pada bibit tanaman guna untuk proses metabolisme tanaman itu sendiri. Air sebagai salah satu penyusun tubuh tanaman menjadi faktor esensial yang tidak dapat digantikan dengan unsur lainnya, sehingga kebutuhan tanaman akar air menjadi mutlak. Karena air sangat penting, maka tanaman merespon kondisi lingkungan cukup air, kurang air dan lebih air dengan respon yang berbeda-beda pula.

Berikut ini respon bibit tanaman pada berbagai kondisi ketersediaan air:

Tabel. Respon tanaman terhadap ketersediaan air

Kondisi

Respon Bibit Tanaman

Kurang Air

Kekurangan air dapat menyebabkan bibit tanaman mengalami gangguan pertumbuhan cabang dan daun. Sehingga daun berukuran keci serta pucat. Selain itu bibit tanaman akan layu akibat tekanan turgor yang menurun sehingga sel menjadi mengkerut.

Cukup Air

Bibit tanaman yang cukup air akan memberikan respon baik terhadap pertumbuhan batang dan daun. Warna hijau pada daun menjadi ciri kecukupan air ini serta raga bibit tanaman akan berdiri tegak dan karena air memenuhi sel sehingga sel-sel bibit tanaman akan tetap dalam kondisi turgid.

Kelebihan Air

Bibit tanaman yang kelebihan air kemungkinan besar mengalami kerusakan akar karena membusuk. Kondisi anaerobik dapat menyebabkan kematian tanaman.

Ragam Jenis


Teknik Penyiraman

Tabel. Teknik irigasi pada fase penyemaian

Teknik

Deskripsi

Gambar

Konvensional

Teknik ini sangat umum dilakukan oleh para petani dan praktisi. Cukup menggunakan alat gembor atau sejenisnya lalu disiram ke tanaman.

Misting/Spray

Teknik ini lumayan umum digunakan oleh petani dan praktisi. Teknik ini lebih baik dibandingkan dengan teknik konvensional karena jumlah air yang diterima bibit tanaman tidak terlalu banyak dan berbentuk spray atau kabut.

Curah/Sprinkle

Teknik ini digunakan untuk luasan area persemaian yang luas. Teknik ini cukup efisien untuk digunakan. Tipe irigasi jenis ini adalah irigasi permukaan.

Waktu dan Jumlah Penyiraman

Waktu dan jumlah penyiraman benih dapat bervariasi tergantung pada jenis benih, tahap pertumbuhan, kondisi tanah, dan iklim. Namun, beberapa pedoman umum dapat diikuti untuk memastikan penyiraman benih yang tepat:

  • Waktu penyiraman: Benih harus disiram segera setelah tanam untuk memastikan tanah lembab dan benih dapat berkecambah dengan baik. Setelah itu, waktu penyiraman tergantung pada tahap pertumbuhan tanaman dan tingkat kelembapan tanah. Umumnya, benih harus disiram pada pagi atau sore hari saat suhu lebih dingin dan air cenderung tidak cepat menguap. Penyiraman pada tengah hari saat suhu tinggi dapat menyebabkan air menguap sebelum mencapai akar.

  • Jumlah penyiraman: Jumlah air yang dibutuhkan benih bervariasi tergantung pada jenis benih dan kondisi tanah. Sebagai aturan umum, benih harus disiram secukupnya agar tanah tetap lembab tetapi tidak tergenang air. Penyiraman yang berlebihan dapat menyebabkan benih membusuk dan mencegah perkecambahan, sedangkan penyiraman yang berlebihan dapat menyebabkan benih mengering dan mati. Cara yang baik untuk memeriksa apakah benih mendapat cukup air adalah dengan menggali lubang kecil di dekat benih dan memeriksa tingkat kelembapan tanah.

  • Kelembaban tanah: Penting untuk memantau tingkat kelembapan tanah saat menyiram benih. Tanah harus lembab tetapi tidak jenuh. Jika tanah terlalu kering, benih tidak dapat berkecambah, dan jika tanah terlalu basah, benih dapat membusuk. Penting juga untuk memastikan bahwa tanah memiliki drainase yang baik untuk mencegah genangan air.

  • Iklim: Iklim juga dapat mempengaruhi waktu dan jumlah penyiraman benih. Di iklim yang panas dan kering, benih mungkin perlu disiram lebih sering untuk memastikan benih memiliki kelembapan yang cukup untuk berkecambah. Di iklim lembab, benih mungkin membutuhkan lebih sedikit air, tetapi tanah tetap harus dipantau untuk mencegah penyiraman yang berlebihan.