Preloader Logo

Packaging (Pengemasan)

Cover Wiki

Maksud dan Tujuan


Pengemasan produk pertanian memiliki beberapa tujuan penting, diantaranya untuk perlindungan, pengawetan, pemasaran, kemudahan, dan keberlanjutan. Pengemasan membantu melindungi produk pertanian dari kerusakan fisik, kimia, atau biologis selama penanganan, pengangkutan, dan penyimpanan, dengan memberikan penghalang terhadap kelembapan, oksigen, cahaya, hama, atau faktor eksternal lainnya. Proses ini juga dapat membantu memperpanjang umur simpan produk pertanian dengan menjaga kesegaran, nilai gizi, dan kualitas sensorisnya, dengan mengontrol suhu, kelembapan, atau komposisi gas, atau dengan menambahkan bahan pengawet atau antimikroba.

Pengemasan dapat meningkatkan daya jual dan daya tarik konsumen produk pertanian dengan memberikan merek, pelabelan, atau pesan promosi, atau dengan menciptakan bentuk, warna, atau bahan yang berbeda yang membedakan produk dari pesaing. Ini juga dapat memberikan kemudahan penggunaan bagi konsumen, dengan menawarkan ukuran porsi, wadah yang dapat ditutup kembali atau aman untuk microwave, atau sekali pakai sekali pakai, yang sesuai dengan gaya hidup, preferensi, dan kebutuhan mereka.

Gambar. Berbagai macam kemasan hasil pertanian

Selain itu, pengemasan dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dari produk pertanian dengan menggunakan bahan yang dapat didaur ulang, dapat terurai secara hayati, atau dapat dibuat kompos, atau dengan meminimalkan limbah, energi, dan emisi selama siklus hidup produk. Oleh karena itu, maksud dan tujuan pengemasan produk pertanian adalah untuk memastikan bahwa produk sampai ke tangan konsumen dalam kondisi baik, dengan nilai dan kenyamanan maksimal, sambil meminimalkan dampak lingkungan dan sosial yang negatif.

Definisi


Pengemasan produk pertanian adalah proses membungkus, melindungi, dan menyajikan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, atau komoditas pertanian lainnya dalam berbagai jenis wadah, kantong, kotak, atau pembungkus, untuk memudahkan penanganan, pengangkutan, penyimpanan, dan pemasaran. Bahan pengemas dapat bervariasi tergantung pada produk dan persyaratan pasar, dan dapat mencakup kertas, karton, plastik, logam, kaca, atau serat alami. Proses pengemasan juga dapat melibatkan pelabelan, merek, atau pesan promosi yang memberi konsumen informasi tentang asal produk, kualitas, keamanan, dan keberlanjutan. Tujuan utama pengemasan produk pertanian adalah untuk memastikan bahwa produk dikirim ke konsumen dalam kondisi baik, dengan kerusakan, pembusukan, atau kontaminasi minimal, sekaligus memenuhi peraturan industri.

Ragam Jenis


Pengemasan merupakan aspek penting dari penanganan pascapanen, karena membantu melindungi tanaman dan menjaga kualitasnya selama pengangkutan dan penyimpanan. Beberapa jenis kemasan pasca panen yang umum meliputi:

  1. Kotak kardus: Kotak kardus biasanya digunakan untuk mengangkut dan menyimpan produk segar seperti buah dan sayuran.

Gambar. Kemasan kardus buah-buahan

  1. Kantong polietilen (karung plastik): Kantong polietilen sering digunakan untuk mengemas produk biji-bijian, karena dapat membantu mengurangi hilangnya kelembapan dan memperpanjang umur simpan tanaman.

Gambar. Biji jagung dalam kemasan karung plastik

  1. Pengemasan atmosfer yang dimodifikasi (MAP): MAP adalah jenis pengemasan yang menggunakan kombinasi gas, seperti nitrogen dan karbon dioksida, untuk menciptakan atmosfer yang dimodifikasi di sekitar hasil panen. Ini dapat membantu memperpanjang umur simpannya dan meningkatkan kualitasnya.

  2. Pengemasan vakum: Pengemasan vakum adalah jenis pengemasan yang menghilangkan udara dari sekitar hasil panen, mengurangi risiko pembusukan dan memperpanjang umur simpannya.

Gambar. Sayuran dalam kemasan vakum

  1. Peti plastik/kayu: Peti plastik/kayu sering digunakan untuk mengangkut dan menyimpan tanaman seperti umbi-umbian dan kentang, karena memberikan solusi penyimpanan yang protektif dan dapat ditumpuk.

Gambar. Kemasan peti kayu untuk hasil pertanian

Penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati jenis kemasan yang digunakan, karena beberapa bahan kemasan mungkin memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan, seperti mengurangi nilai gizi tanaman atau berdampak negatif terhadap lingkungan.