Preloader Logo

Limbah Jagung Sebagai Pakan Ternak Ruminansia

Cover Article

Halo, Sobat! Apakah kalian tahu bahwa limbah pertanian seperti limbah jagung ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Salah satu contoh yang menonjol adalah pemanfaatan limbah jagung sebagai pakan ternak ruminansia, seperti sapi, kambing, dan domba. Limbah jagung, seperti jerami, tongkol, dan serat sisa penggilingan, dapat diubah menjadi sumber pakan yang bernilai tinggi dengan proses yang tepat. Berikut metode pemanfaatan limbah jagung dengan cara meningkatkan nutrisinya: 

  1. Hay

    Bahan limbah dikeringkan di bawah terik matahari, kemudian ditutup dengan plastik agar tidak kehujanan sehingga bisa digunakan sebagai persediaan pakan ternak selama musim kemarau. Namun, hay tidak boleh disimpan sembarangan tempat karena memicu tumbuhnya jamur yang dapat mengurangi kualitas pakan. Hay harus disimpan di tempat yang kering. Cara pembuatannya:

    • Menggunakan metode hamparan, metode ini merupakan metode sederhana yang dilakukan dengan cara menghamparkan tebon jagung yang telah dipotong atau dihaluskan  kemudian jemur dibawah sinar matahari. Setiap hari hamparan limbah jagung harus dibalik agar kering merata. Hay yang dibuat menggunakan cara ini biasanya memiliki kadar air 20 – 2-% yang ditanda dengan warna kecokelatan. Setelah kering pakan limbah ternak di pres dan di simpan di tempat yang aman tidak lembap.  

    • Menggunakan metode pod, metode ini dilakukan dengan cara memakai rak sebagai tempat penyimpanan limbah jagung yang sudah dipotong halus dan dijemur selama 1 – 3 hari dengan kadar air 50%. Limbah jagung yang akan dimanfaatkan untuk pakan ternak dengan metode ini harus dipanen saat jagung menjelang berbunga kadar protein kasar (PK) tinggi, serat kasar (SK) dan memiliki kandungan air optimal, sehingga hay yang diperoleh tidak mudah berjamur. 

    Pengawet yang dipakai untuk pembuatan pakan ternak menggunakan metode Hay di antaranya:  

    • Garam dapur, berfungsi untuk mencegah timbulnya panas karena kandungan uap air, mengontrol atau mengendalikan aktivitas mikroba dan menekan pertumbuhan jagung.  

    • Amonia cair, berfungsi sebagai fungicidal dan pengawet. Fungicidal merupakan zat yang membantu mencegah dan memberantas jamur. Selain sebagai fungicidal dan pengawet, amonia cair juga berfungsi untuk mencegah panas dan memberikan tambahan N yang bukan berasal dari protein (NPN)

  2. Silase

    Pakan silase mampu bertahan cukup lama tanpa mengalami penurunan kualitas pakan. Limbah jagung yang digunakan harus memiliki kadar air sekitar 60 persen sehingga pengeringan biasanya berlangsung selama 2—3 hari setelah panen. Proses pembuatan silase harus dilakukan di dalam wadah kedap udara untuk menghindari terjadinya kontaminasi yang disebabkan oleh bakteri merugikan, seperti bakteri Clostridium tyrobutyricum. Berikut cara pembuatannya:  

    • Mencacah limbah jagung menggunakan mesin pencacah

    • Tabur molase 3% sampai merata dan dedak halus 5%

    • Simpan hasil cacahan limbah di tong plastik, penyimpanan harus di padatkan agar tidak ada udara yang masuk. 

    • Setelah 2 minggu massa inkubasi anaerob, silase sudah menunjukan kematangan dengan ciri-ciri berwarna hijau kecokelatan, bau aroma asam segar, tekstur padat, tidak lembek dan tidak berlendir.  

      Kandungan terbesar jerami jagung adalah solulosa, hemiselulosa, lignin dan abu yang tidak dapat dicerna. Nilai gizi jerami jagung dapat ditingkatkan dengan berbagai metode pengolahan. Pengolahan tersebut merupakan hal yang penting untuk dilakukan pada saat panen karena jerami jagung cukup melimpah sehingga dapat disimpan untuk digunakan pada saat musim kemarau panjang atau saat kekurangan pakan hijauan.

    Apa metode yang dianggap paling efektif?? Metode pengolahan yang dianggap paling sesuai karena mudah dikerjakan dan dengan biaya murah adalah pembuatan hay. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia petani kebanyakan akan memberikan jerami jagung secara langsung sebagai pakan tanpa melalui proses sehingga tidak banyak berpengaruh pada peningkatan produksi ternak. 

    Referensi:

    Island, F., Islands, G.,Fuke, Y., Iwasaki, T., Sasazuka, M., & Yamamoto, Y, (2021) Pemanfaatan Limbah Tanaman Jagung Sebagai Pakan Ternak 4. 741(1),63-71