Preloader Logo

Teknik Peremajaan Tanaman Kakao dengan Teknik Sambung Samping dan Sambung Pucuk

Cover Article

Teknik peremajaan tanaman kakao dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan mempercepat waktu tanam. Selain itu, peremajaan juga penting dilakukan untuk menjaga ketahanan tanaman kakao dari berbagai macam penyakit karena umumnya, tanaman kakao yang sudah tua, sekitar lebih dari 20 tahun, sangat rentan terhadap penyakit seperti VSD dan juga hama PBK. Selain usia tanaman kakao, pertimbangkan pula kondisi tanah, iklim, ketersediaan bibit yang berkualitas, dan juga produktivitas kebun sebelum melakukan peremaejaan tanaman kakao. Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk melakukan teknik sambung samping dan juga sambung pucuk.  
 
Teknik Sambung Samping: Alat dan Bahan

Di awal, siapkan alat dan juga bahan. Untuk alat, siapkan pisau okulasi, gunting pangkas, kantong plastik ukuran 18 cm x 8,5 cm, atau lebih mudahnya dengan menggunakan kantong plastik gula seperempat kilogram, dan tali rafia.  

Untuk bahannya, siapkan batang bawah atau biasa disebut rootstock dengan kambium yang sehat. Kenali jenis batang yang sehat dengan melihat warna batang. Batang yang sehat berwarna putih dan sebaliknya, batang yang tidak sehat berwarna merah.  

Selanjutnya, untuk batang atas atau yang biasa disebut dengan entres atau scion, pilihlah cabang dengan warna hijau kecokelatan. Batangnya juga harus sehat dengan diameter antara 0,75 sampai 1,5 cm. Pastikan mata tunas entres berasal dari klon yang direkomendasikan pemerintah karena sudah terbukti memiliki produktivitas yang tinggi dan tahan terhadap hama penyakit. 

Teknik Sambung Samping

  1. Pacu pertumbuhan batang bawah dengan pupuk dan pemangkasan. Pada ketinggian 45 sampai 60 cm di atas tanah, buat sayatan vertikal sepanjang 5 – 10 cm dengan jarak sayatan 1-2 cm. Ingat, ujung atasnya harus dipotong miring ke bawah.

  2. Siapkan entres. Ambil bagian entres sepanjang 10-12 cm dengan 3-5 mata tunas. Bagian bawah entres disayat miring sampai berbentuk runcing. 

  3. Sisipkan entres ke batang bawah. Pastikan sayatan runcing menempel sempurna pada kambium batang bawah. Lindungi entres dengan membungkusnya dengan plastik bening dan ikat erat dengan tali rafia. 

  4. Setelah satu bulan, cek entres. Jika entres segar dan juga bertunas, berarti teknik ini berhasil. Tapi, jika gagal, silakan ulangi prosesnya sampai berhasil.  

  5. Setelah tunas bertumbuh sekitar 2 cm, buka plastik penutup tanpa melepas tali pengikatnya. Lalu, setelah 3 sampai 4 bulan, saat entres sudah melekat dengan baik, lepaskan tali rafia. 

Setelah kelima langkah tersebut selesai, lakukan proses pemeliharaan dengan pemupukan, pemangkasan, dan juga pengendalian hama. Jaga tunas-tunas agar tidak tumbuh di sekitar sambungan. Lalu, saat sambungan sudah berumur 6 sampai 8 bulan, potong batang pokok 50-100 cm di atas sambungan. 

Teknik Sambung Pucuk

Umumnya, alat yang digunakan untuk teknik sambung pucuk sama dengan alat yang digunakan di teknik sambung samping. Untuk bahan, siapkan batang bawah atau tunas air dan juga batang atas atau entres dari klon unggulan. Jika alat dan bahan sudah siap, lakukan hal berikut: 

  1. Pilihlah tanaman kakao yang memiliki tunas air di permukaan tanah dan tidak memungkinkan untuk dilakukan sambung samping. Lalu, pangkas tunas air dan sisakan 2 tunas yang pertumbuhannya bagus. Dua tunas dipilih sebagai cadangan yaa saat teknik peremajaan dilakukan. 

  2. Pangkas semua daun tunas air dengan tinggi 45-60 cm di atas permukaan tanah. Belah pucuknya secara vertikal dari atas ke bawah sekitar 3-4 cm. 

  3. Pilih entres yang memiliki tunas air yang seragam yaa. Semakin besar diameter entres, akan menghasilkan pertumbuhan yang baik. Lalu, potong entres dengan panjang 10 cm dengan 2 – 3 mata tunas 

  4. Lakukan sayatan miring pada kedua sisi entres, dengan salah satu sisi dibuat lebih runcing. Setelah itu, sisipkan entres ke batang bawah. Pastikan bagian runcing menempel dengan baik pada kambium batang bawah 

  5. Untuk memastikan entres tetap di tempatnya, tutup entres dengan kantong plastik bening dan ikat dengan tali rafia. Saat proses rehabilitasi ini, pastikan tanaman terlindung dari sinar matahari langsung.  

Setelah penyambungan dilakukan, pantau tunas daun yang tumbuh dalam 2 – 3 minggu. Penyambungan yang berhasil ditandai dengan munculnya 2-4 helai tunas daun. Akan tetapi jika gagal, bagian tersebut akan mengering dan berwarna hitam. Setelah tunas tumbuh sekitar 2 cm, buka plastik sungkupnya dengan tali pengikat tetap dibiarkan. Setelah berumur 3-4 minggu dan tunas air tumbuh dengan baik, lepas tali sambungannya. Selanjutnya, setelah sambungan berumur 6-8 bulan, pohon induk bisa ditebang. 

Referensi:
Wulandari, P., Adileksana, C., & Pratama, A. B. (2023). Modul Pembelajaran Teknik Budi Daya Kakao. Edufarmers International.